Sejarah dan Perkembangan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia yang memiliki sejarah panjang dan perkembangan yang pesat. Sejarah UMY dimulai pada tahun 1981 ketika didirikan oleh Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berbasis Islam.
Sejak awal berdirinya, UMY telah menetapkan visi dan misi yang kuat untuk menjadi pusat pendidikan yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional. Dengan tekad yang kuat, UMY terus berkembang pesat dan menjadi salah satu universitas terbaik di Indonesia.
Perkembangan UMY tidak lepas dari peran serta tokoh-tokoh pendidikan dan pemimpin Muhammadiyah. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, menyatakan, “UMY merupakan salah satu kebanggaan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan tinggi. Sejarah UMY yang panjang dan prestasinya yang gemilang menjadi bukti nyata komitmen Muhammadiyah dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia.”
Dalam perkembangannya, UMY terus melakukan inovasi dan peningkatan kualitas pendidikan. Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., Rektor UMY, menyatakan, “Kami terus berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian demi menghasilkan lulusan yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja.”
Sebagai universitas yang berbasis Islam, UMY juga aktif dalam mengembangkan karakter dan moralitas mahasiswa. Dr. Ir. Warsito, M.M., Wakil Rektor III UMY, menekankan pentingnya pendidikan karakter di era globalisasi. “Sejarah UMY yang berakar pada nilai-nilai Islam menjadi landasan kuat dalam pembentukan karakter mahasiswa agar menjadi insan yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat.”
Dalam menghadapi tantangan dan perubahan zaman, UMY terus berkomitmen untuk menjadi universitas yang unggul dan relevan. Sejarah dan perkembangan UMY tidak hanya menjadi kebanggaan Muhammadiyah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya dalam mengembangkan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing.